Work-Life Balance Vs. Work-Life Integration: Mana yang Paling Menguntungkan?
Karir
November 28, 2022
Seperti yang kita tahu, pekerjaan adalah bagian dari kehidupan. Tetapi, kebanyakan orang tidak ingin pekerjaan menjadi bagian dari seluruh kehidupan mereka; mereka ingin mencurahkan waktu dan energinya untuk pekerjaan dan kehidupan pribadi mereka—seperti keluarga, hobi, dan tanggung jawab pribadi mereka. Nah secara umum, ada dua cara untuk mencapai skenario tersebut. Yaitu, work-life balance atau work-life integration.
Work-life balance dan work-life integration dapat menciptakan ruang antara kehidupan pribadi dan pekerjaan. Tapi, keduanya memiliki pendekatan yang sangat berbeda untuk mencapai keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan.
Jadi, sekarang pertanyaannya adalah, dalam konteks mendapatkan semua yang kamu inginkan dari pekerjaan dan kehidupan pribadi, mana yang lebih menguntungkan—work-life balance atau work-life integration?
Apa perbedaan antara work-life balance dan work-life integration?
Sebelum membahas manfaat work-life balance vs. work-life integration, yuk kita bahas perbedaan di antara keduanya terlebih dahulu!
Work-life balance adalah tentang menciptakan batasan yang jelas dan tegas antara kehidupan pribadi dan pekerjaan. Jika menerapkan work-life balance, kamu menyisihkan waktu tertentu setiap hari untuk bekerja. Misalnya, pukul 9 pagi-6 sore, kamu hanya fokus pada pekerjaan. Di luar jam itu, kamu sepenuhnya fokus pada kehidupan pribadi.
Sedangkan, work-life integration adalah memadukan batas kehidupan pribadi dan pekerjaan. Daripada menarik garis antara 'waktu pribadi' dan 'waktu kerja', karyawan memilih kapan harus menangani tanggung jawab mereka pada waktu yang paling sesuai untuk mereka. Jika menerapkan work-life integration, kamu bebas menangani tugas pribadi selama jam kerja—dan sebaliknya. Misalnya, kamu menghabiskan waktu mencuci pakaian sembari meeting, atau mengirim email sembari menemani anak bermain.
Jadi, mana yang paling menguntungkan?
Work-life balance menciptakan batasan tegas antara kehidupan pribadi dan pekerjaan—sementara, work-life integration memadukan keduanya. Nah, pertanyaannya, mana yang paling menguntungkan?
Dan, jawabannya adalah tergantung.
“Tidak satu pun dari perspektif ini yang lebih bermanfaat secara keseluruhan karena orang berbeda dan memiliki kebutuhan yang berbeda,” kata pelatih manajemen waktu dan produktivitas Alexis Haselberger.
Jika kamu tidak yakin mana yang cocok untuk kamu, coba tanyakan pada dirimu sendiri. ”Apakah saya merasa lebih baik ketika saya memiliki batasan yang lebih jelas antara pekerjaan dan rumah?” Jika jawabannya ya, kemungkinan kamu akan merespon dengan baik batasan tegas yang terlibat dalam work-life balance. Jika jawabannya tidak—dan kamu lebih menyukai fleksibilitas serta fluidity antara pekerjaan dan kehidupanmu—kamu mungkin akan lebih cocok dengan work-life integration.
Manfaat work-life balance dan work life integration
Manfaat dari work-life balance
Salah satu manfaat utama dari work-life balance adalah sangat memungkinkan untuk kamu mencurahkan perhatian penuh pada pekerjaan atau kehidupan pribadimu pada waktu tertentu.
Jadi, ketika kamu sedang bekerja, kamu benar-benar sedang bekerja; kamu tidak memikirkan hal-hal yang perlu kamu selesaikan di sekitar rumah atau mencoba melakukan perjalanan ke swalayan di sela-sela meeting. Sehingga, dapat membantumu untuk menjadi lebih efektif dan produktif.
Lalu, ketika kamu selesai dengan pekerjaan, kamu benar-benar selesai; kamu dapat menghabiskan waktu bersama orang yang kamu cintai atau melakukan hobi atau menghabiskan waktu untuk maraton Netflix tanpa terganggu oleh email atau deadline. Sehingga, dapat membantumu untuk mengurangi stres, lebih mindful, dan lebih engaged dengan kehidupan pribadimu.
Menerapkan work-life balance juga dapat membantumu mengukur dengan lebih baik apakah segala sesuatunya benar-benar seimbang—atau apakah pekerjaan menghabiskan terlalu banyak waktu dan energi hingga kehidupan pribadi terganggu, atau sebaliknya.
Manfaat dari work-life integration
Salah satu manfaat utama dari work-life integration adalah fleksibilitas.
Fleksibilitas yang disediakan oleh work-life integration memungkinkan karyawan untuk mengoordinasikan jadwal dan tanggung jawab mereka dengan cara yang lebih produktif.
Work-life integration memungkinkanmu untuk menyelesaikannya saat kamu perlu menyelesaikannya, saat kamu membutuhkannya—terlepas dari apakah dan di mana itu terjadi dalam hari kerja. Jadi, jika kamu ingin menerima panggilan meeting saat kamu sedang memasak makan malam, atau mengajak anak-anak untuk bermain di kantormu selama liburan sekolah, kamu memiliki fleksibilitas untuk melakukannya—yang dapat membuatnya lebih mudah untuk menangani tanggung jawab pekerjaan dan tanggung jawab hidup tanpa ada yang perlu dikorbankan salah satunya.
Manfaat utama lainnya dari work-life integration adalah, bagi kebanyakan orang—terutama karyawan yang bekerja dari rumah—mengintegrasikan pekerjaan dan kehidupan mereka bukanlah pilihan. Jadi, seseorang yang menerapkan work-life integration, cenderung lebih siap ketika lingkungan pekerjaan remote dan/atau hybrid semakin meningkat.
Jadi, diantara keduanya, tentukan mana yang paling cocok untuk kamu. Diantara work-life balance vs. work-life integration, tidak ada yang memiliki manfaat lebih dari yang lain; ini semua tentang gaya kerja mana yang paling cocok untuk kamu dan yang memberimu pengalaman kerja (dan pengalaman hidup!) yang kamu cari.
Apa pun yang kamu pilih, ingatlah bahwa tujuannya adalah untuk membantumu menurunkan stres, menjadi lebih efisien, dan meningkatkan wellbeing pribadimu.