Quiet Hiring vs Traditional Hiring: Mana yang Lebih Efektif untuk Mencari Karyawan Berkualitas Tinggi?
Karir
April 12, 2023
Proses perekrutan karyawan merupakan hal yang penting bagi setiap perusahaan. Namun, strategi perekrutan yang efektif dapat berbeda-beda tergantung pada kebutuhan dan sumber daya perusahaan. Dalam beberapa tahun terakhir, ada dua strategi perekrutan yang semakin populer yaitu quiet hiring dan traditional hiring.
Quiet Hiring dan Traditional Hiring
Quiet hiring adalah konsep di mana perusahaan memenuhi kebutuhan mereka dengan mencari solusi di luar perekrutan karyawan baru secara langsung. Ini bisa berarti mempekerjakan kontraktor atau mendorong karyawan yang sudah ada untuk mengambil peran baru dan mengembangkan keterampilan baru.
Sementara itu, traditional hiring atau perekrutan konvensional, merupakan strategi perekrutan yang umum digunakan, yaitu dengan mengumumkan lowongan pekerjaan secara terbuka melalui media sosial, iklan online, atau situs web perusahaan. Calon karyawan kemudian mengirimkan lamaran dan mengikuti serangkaian tes atau wawancara untuk mendapatkan pekerjaan.
Namun, mana yang lebih efektif antara quiet hiring dan traditional hiring untuk mencari karyawan berkualitas tinggi? Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan dari masing-masing strategi.
Kelebihan Quiet Hiring:
Proses seleksi yang lebih selektif dan terarah untuk mencari kandidat yang tepat
Kandidat yang terpilih mungkin lebih puas dan produktif karena merasa dipilih secara khusus oleh perusahaan
Keamanan informasi perusahaan terjaga
Kekurangan Quiet Hiring:
Kurangnya diversitas dalam organisasi karena mencari bakat hanya di dalam organisasi
Dengan terlalu mengandalkan sumber daya internal, perusahaan dapat menciptakan lingkungan yang kurang inovatif dan terjebak pada cara-cara lama berpikir dan bekerja
Perusahaan mungkin kehilangan perspektif yang berbeda dan gagasan baru yang bisa membantu memperbaiki bisnis mereka
Kelebihan Traditional Hiring:
Menjangkau calon karyawan dari berbagai latar belakang dan pengalaman kerja
Proses seleksi yang terbuka dan transparan memberikan kesempatan yang sama bagi semua pelamar
Memiliki jumlah pelamar yang banyak sehingga dapat memilih kandidat terbaik dari berbagai opsi
Kekurangan Traditional Hiring:
Proses seleksi yang terburu-buru dapat menghasilkan karyawan yang kurang cocok dengan perusahaan
Banyaknya jumlah pelamar dapat membutuhkan sumber daya tambahan untuk mengevaluasi dan memproses lamaran
Banyak pelamar yang tidak memenuhi kriteria dan membuang waktu perusahaan untuk mengevaluasi lamarannya
Dalam memilih antara quiet hiring dan traditional hiring, perusahaan harus mempertimbangkan keuntungan dan kerugian dari masing-masing strategi serta kebutuhan dan sumber daya perusahaan.
Quiet hiring dan traditional hiring keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan. Quiet hiring lebih selektif dalam mencari kandidat, tetapi lambat dan sulit menarik kandidat yang sudah bekerja. Traditional hiring menjangkau calon karyawan dari berbagai latar belakang, tetapi membuang waktu perusahaan untuk mengevaluasi banyaknya lamaran. Oleh karena itu, perusahaan harus mempertimbangkan kebutuhan dan sumber daya untuk memilih strategi yang paling sesuai.
Fasilitasi Platform Analitik dan Konsultasi Karyawan untuk Menjaga Wellbeing Mereka
Dalam penerapan quiet hiring, yang melimpahkan tanggung jawab baru pada karyawan dapat memicu kondisi wellbeing karyawan. Terlebih apabila karyawan mengalami beban kerja yang berlebihan, sehingga karyawan lambat laun akan merasa burnout dan berakhir tidak produktif.
Mindtera sebagai platform analitik dan konsultasi karyawan hadir untuk membantu para leader dan organisasi dalam membangun sustainable workforce guna mencapai 100% good well-being, 100% workforce productivity, dan 100% manpower efficiency.
Mindtera mendorong adanya peningkatan kecerdasan emosional dan sosial pekerja yang sejalan dengan inisiatif SDGs dan ESG menggunakan metrik berbasis neurosains, expert coaching bersertifikasi international, dan Employee Assistant Platform (EAP), untuk mendukung peningkatan kualitas kerja dan kehidupan 143 juta pekerja di Indonesia. Pelajari lebih lanjut bagaimana Mindtera dapat #EmpowerPeople di tempat kerjamu.