Hari Pendidikan: Kualitas Guru di Indonesia dan Pentingnya Merdeka dalam Belajar
Case Study
May 2, 2023
Awal Mei selalu menjadi momentum istimewa di dunia pendidikan Indonesia. Pasalnya, setiap tanggal 2, Indonesia merayakan Hari Pendidikan Nasional. Khusus di tahun 2023, tema Hardiknas yang dicanangkan Kemdikbudristek adalah "Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar". Tidak hanya itu, bulan Mei 2023 juga dicanangkan sebagai Bulan Merdeka Belajar.
Lalu, apakah Indonesia kini sudah menunjukkan kemerdekaan dalam proses belajar mengajar? Apakah anak Indonesia sudah mendapat kemerdekaan dalam mendapatkan akses untuk belajar?
Berdasarkan data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), jumlah guru Indonesia di tahun ajaran 2022/2023 baru mencapai 3.31 juta orang. Dari angka tersebut, total:
259.813 guru mengajar di tingkat Taman Kanak-kanak (TK),
1.454.221 guru mengajar di tingkat Sekolah Dasar (SD),
664.746 guru mengajar di tingkat SMP,
331.371 mengajar di tingkat SMA,
319.903 mengajar di tingkat SMK,
33.631 guru mengajar di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM),
5.187 guru mengajar di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), dan
26.681 guru mengajar di Sekolah Luar Biasa (SLB).
Di sisi lain, jumlah guru yang mengajar di tingkat prasekolah masih sangat sedikit jumlahnya. Dari sumber data yang sama, tercatat total 165.861 guru mengajar di Kelompok Bermain (KB) atau playgroup, 5.277 guru mengajar di Taman Pendidikan Alquran (TPA), dan 46.780 guru sisanya mengajar di Satuan PAUD Sejenis (SPS).
Tidak hanya itu, sebaran jumlah guru berdasarkan wilayah di Indonesia pada tahun ajaran 2022/2023 juga masih belum merata.
Lewat data yang diperoleh dari Kemendikbud, jumlah guru paling banyak berada di provinsi Jawa Barat dengan total 464.363 orang, disusul dengan daerah Jawa Timur yang memiliki jumlah guru 413.254 orang, dan Jawa Tengah dengan 355.729 guru. Sementara daerah Sumatera Utara memiliki total guru sebanyak 206.343, dan Sulawesi Selatan memiliki total 135.808 guru. Jumlah guru terendah berada di provinsi Kalimantan Utara dengan total 12.681 orang.
Kualitas Guru di Indonesia
Kabar bagusnya, berdasarkan hasil yang dihimpun Badan Pusat Statistik (BPS), kualitas dan jumlah guru layak mengajar yang ada di Indonesia terus mengalami tren peningkatan.
Saat pandemi melanda dan mencapai puncaknya di tahun 2021, Bank Dunia menyebut Indonesia telah mengalami kehilangan masa pembelajaran (learning loss) sekitar 10-12 bulan. Pandemi juga menyebabkan efektivitas belajar siswa hanya mampu mencapai 40 persen, terlebih karena adanya penyesuaian belajar secara daring.
Kini, seiring dengan semakin membaiknya kondisi kesehatan dunia terhadap Covid-19 dan kembalinya kegiatan belajar mengajar secara tatap muka, dampak learning loss bisa semakin diminimalisasi. Guru layak mengajar yang telah memenuhi syarat kualifikasi akademik setara Diploma IV (D4) atau Strata 1 (S1) semakin bertambah 9.6 persen setiap tahunnya.
Tidak hanya itu, mayoritas guru yang merupakan generasi milenial sudah mencapai angka 29.6 persen. Hal ini akan semakin mendukung kebutuhan era pendidikan 4.0 saat ini yang semakin berkembang lewat proses digitalisasi.
Guru Membantu Murid Merdeka dalam Belajar
Sesuai dengan tema "Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar" di Hardiknas 2023, banyak harapan yang ditujukan untuk para guru Indonesia untuk meraih goals Merdeka dalam Belajar bagi para siswa yang diajar. Beberapa di antaranya adalah:
Memiliki kompetensi menyesuaikan era pendidikan 4.0 agar kemampuan mengajar selaras dengan basis internet sebagai keterampilan dasar
Mendidik murid untuk mampu memecahkan masalah dan merancang strategi
Mampu menanamkan semangat mandiri dan jiwa tangguh dalam diri siswa
Mampu memenuhi kebutuhan psikologis siswa sebagai peserta didik
Mampu memberi peran sebagai fasilitator, motivator, inspirator, dan pengembang karakter serta kecerdasan emosi dan sosial anak agar memiliki empati yang tinggi.
Menjadi guru memang memiliki tanggung jawab yang sangat besar. Selain mengajarkan ilmu baru yang nantinya berguna dipakai siswa di jenjang pendidikan selanjutnya, guru juga bertugas untuk membentuk dan mencetak pribadi tangguh dan penuh empati dalam diri siswa. Lewat semangat Merdeka dalam Belajar, diharapkan guru Indonesia dapat membimbing dan membantu siswa meraih versi terbaik dari diri mereka agar menjadi pribadi yang hebat dan mampu bersaing di masa depan.