Tips Menangani dan Memotivasi Karyawan Agar Lebih Produktif
Karir
November 28, 2022
Seperti yang kita tahu, menjadi pemimpin/manager di perusahaan bukanlah hanya perkara mengatur keseimbangan sebuah manajemen atau melakukan perencanaan untuk mencapai tujuan bersama saja. Tapi juga harus mengetahui cara menangani, memotivasi, dan mendukung karyawan yang memiliki kinerja rendah.
Karyawan yang kualitas kinerjanya menurun, tidak produktif, dan demotivasi, tentu dapat memengaruhi secara keseluruhan bagi tim atau perusahaan. Tidak hanya itu, moral dan kinerja seluruh bagian di perusahaan pun lambat laun juga akan ikut terdampak.
Cara menangani, memotivasi, dan mendukung karyawan yang memiliki kinerja rendah
Berikut cara yang dapat kamu terapkan untuk menangani karyawan yang memiliki kinerja rendah sampai tidak produktif:
1. Jadikan empati sebagai pondasi
Cara pertama yang bisa kamu terapkan adalah berusaha memahaminya terlebih dahulu. Karena karyawan juga memiliki hal lain yang diselesaikan di luar pekerjaan, maka daripada ditegur dengan tegas—yang mana akan menambah stres mereka—coba mulailah dengan berempati dan berbelas kasih. Misalnya,
❌Alih-alih: “Kamu sudah melewatkan deadline kedua bulan ini. Jika melewatkan satu lagi, kita perlu membicarakan ini secara serius tentang masa depanmu di sini.”
✅Katakan ini: “Saya perhatikan kamu sudah berjuang memenuhi deadline dan ingin menghubungimu. Bagaimana? Ada kesulitan?”
❌Alih-alih: “Laporanmu sebulan terakhir ini penuh dengan kesalahan. Saya ingin kamu memperbaikinya secepat mungkin dan kedepannya harus lebih baik.”
✅Katakan ini: “Selama kamu bekerja, saya selalu terkesan dengan laporanmu. Tapi, akhir-akhir ini sepertinya kamu terburu-buru dan kualitasnya menurun. Mari kita bicara tentang apa yang terjadi—bagaimana saya bisa membantumu mengembalikan performamu?”
Lihat perbedaannya? Membahas kinerja bisa sangat menegangkan bagimu dan karyawan. Jadi, daripada mengevaluasi dengan teguran tegas, coba tunjukkan kepada mereka bahwa kamu berada di pihak mereka dan ingin mereka berhasil.
2. Mengambil tindakan dengan keadaan khusus karyawan
Setiap karyawan yang mengalami penurunan kinerja, bisa disebabkan karena banyak faktor. Bisa dikarenakan burnout, kurang memahami ekspektasi atasan, atau bahkan bisa juga stres yang ekstrim.
Dari setiap keadaan tersebut, tentu cara menanganinya bisa sangat berbeda. Sebagai atasan/HR usahakan mengambil tindakan dengan memerhatikan keadaan khusus karyawannya.
Jika karyawan tidak memahami ekspektasi atasan…
Setelah kamu mencari tahu kenapa karyawan tidak memenuhi standar adalah karena mereka tidak benar-benar memahami apa standarmu, maka selesaikan dengan cara ini:
Rencanakan 1 on 1 dan bicarakan tanggung jawab & ekspektasi mereka bersama, berikan banyak kesempatan bagi mereka untuk mengajukan pertanyaan dan memberikan feedback.
Tetapkan OKR untuk tanggung jawab tersebut sehingga mereka tidak hanya memahami apa yang perlu mereka lakukan, tetapi juga mengerti seperti apa standar yang kamu harapkan.
Jadwalkan meeting lebih sering di antara kamu berdua untuk mendiskusikan progress dan workload mereka.
Berikan pelatihan tambahan, sumber daya, atau job shadowing untuk tugas-tugas mereka yang dirasa tidak sepenuhnya percaya diri untuk ditangani.
Jika karyawan mengalami burnout atau stres yang esktrim…
Menurut Harvard Business Review, hampir 60% karyawan tidak pernah membicarakan kondisi mental health mereka di tempat kerja. Itulah mengapa, sebagai manager/HR harus melakukan pendekatan dan memberikan kesempatan pada mereka untuk memberi tahumu bahwa mereka sedang overwhelmed. Burnout. Lelah.
Mungkin, kamu merasa kurang ahli dalam mengurangi burnout pada karyawan. Tapi, beberapa cara berikut dapat kamu coba untuk memberi dukungan dan dorongan pada karyawan:
Cari tahu tugas dan tanggung jawab mereka saat ini dan lihat bagaimana kamu dapat membantu mereka untuk memprioritaskan ulang atau bahkan menghapus beberapa tugas.
Jadwalkan meeting reguler khusus untuk terhubung dengan mereka tentang beban kerja dan wellbeing mereka.
Arahkan mereka dengan dukungan dan sumber daya kesehatan mental yang saat ini kamu atau perusahaan tawarkan.
Diskusikan opsi cuti, jika memang karyawan tersebut membutuhkan waktu lama untuk tidak bekerja.
Pastikan HR/manager berperan dalam hal ini, agar disengagement dan turnover tidak terjadi pada perusahaan. Karena faktanya, 70% karyawan mengatakan mereka akan meninggalkan perusahaan mereka untuk mendapatkan sumber daya yang lebih baik untuk mengurangi burnout.
3. Pantau apa yang terjadi selanjutnya
Setelah kamu mengatasi masalah kinerja dan memberikan dukungan serta arahan yang memadai kepada karyawan tersebut, pekerjaanmu belum selesai. Sekarang kamu perlu memantau progress mereka.
Apakah kamu melihat peningkatan dalam kinerjanya? Atau apakah semuanya tetap sama—atau bahkan mungkin semakin buruk?
Namun, perlu juga diketahui bahwa beberapa karyawan tidak mengalami peningkatan. Mungkin mereka tidak cocok untuk tim atau budaya perusahaan. Atau, mungkin mereka benar-benar tidak lagi terikat dengan pekerjaan mereka dan mulai aktif mencari pekerjaan baru.
Jika karyawan terus gagal memenuhi ekspektasi (terlepas dari upaya terbaikmu untuk membantu mereka), kamu harus memutuskan kapan saatnya untuk membuat keputusan sulit dan memasukkannya ke dalam rencana peningkatan kinerja formal atau bahkan membiarkannya pergi dari perusahaan.
Itu bukan pilihan yang mudah untuk dibuat atau diskusi yang menyenangkan untuk dilakukan, tetapi itu penting untuk memastikan bahwa kamu tidak membiarkan karyawan yang berkinerja rendah terus mensabotase moral dan motivasi tim secara keseluruhan.
Berurusan dengan karyawan yang berkinerja buruk dapat menjadi tantangan bagi semua orang yang terlibat. Karyawan merasa seperti terus-menerus diawasi dan dievaluasi, tapi kamu tidak punya pilihan lain selain memerhatikan mereka.
Ini mungkin situasi yang sulit bagimu, tetapi melakukan pendekatan dengan empati dan kemudian mengambil langkah-langkah tindakan yang tepat menunjukkan kepada seluruh tim bahwa kamu ingin membantu setiap orang dari tim untuk menjadi sukses. Jadi, pastikan kamu mengikuti cara menangani karyawan yang memiliki kinerja rendah kali ini.
Mindtera hadir untuk membantumu mewujudkan tempat kerja yang paling bahagia. Kami membantu perusahaan menyelesaikan masalah turnover karyawan yang tinggi, kinerja yang rendah, dan meningkatkan produktivitas dengan solusi end-to-end.