Rasa Malu dalam Keluarga
Keluarga
28 November 2022
Pernah mengalami malu dalam keluarga? Misalnya saat kamu sudah bangga dengan pasanganmu yang sekarang dan berniat mengenalkannya ke keluargamu, namun respon mereka tidak seperti yang kamu inginkan. Atau ketika kamu memulai karier sebagai pekerja lepas, namun orang tuamu malah meremehkanmu karena kamu tidak seperti anak tetangga yang seorang dokter misalnya. Pasti rasanya malu sekali.
Rasa malu sendiri adalah rasa yang seolah berkata bahwa diri kita itu buruk, gagal, tidak pantas untuk diterima atau dicintai. Menurut seorang filsuf Bernama Jean-Paul Sartre, rasa malu ini membuat kita merasa segala kelemahan kita diekspos habis-habisan di depan orang.
Sayangnya rasa malu dalaam keluarga kerap terjadi. Seperti contoh di atas, usaha kita untuk menyenangkan keluarga dengan bekerja malah berbalas dengan dibandingkan dengan anak tetangga. Rasanya usaha kita sia-sia, rasanya diri kita buruk sampai-sampai tidak bisa memenuhi standar orang tua.
Rasa malu ini bisa terbentuk dari masa anak-anak, apalagi jika ia tumbuh dalam lingkungan keluarga yang abusive, abai, atau toxic. Seperti, banyak kritik tanpa solusi, tidak pernah memberi apresiasi, dan banyak menuntut. Si anak pun merasa tidak dicintai, tidak cukup, dan cenderung menutup diri.
Tentu, kita tidak bisa mengontrol mulut dan ekspektasi orang lain yang membuat kita merasa dipermalukan, namun kita bisa mengolah rasa malu yang muncul supaya batin kita bisa damai kembali, karena #SemuaBisaDikelola.